Pages

Wednesday, September 28, 2005

Kondangan vs Reuni

Kondangan, bisa jadi sarana reuni yang murah meriah, untuk para undangan tentu saja. Untuk yang punya hajat entar dulu...kehadiran para "pasukan piring" (begitu "mereka" menamakan diri) ini harus diantisipasi dengan baik dan benar kalo gak pingin acaranya makin "meriah".Teringat masa perjuangan dulu..posisi kampus yang berdekatan dengan gedung serba guna milik institut, yang pada bulan-bulan tertentu ramai disewa untuk kawinan, mengundang para oportunis untuk memanfaatkan saat bersejarah ini guna mencari sesuap nasi (dan berpiring2 laukpauk, beraneka ragam cemilan, puding dan sebangsanya..). Bayangkan hanya bermodalkan rasa percaya diri, pakaian rapihjalih, seulas senyum sok kenal sok dekat dan sedikit penambahan ketebalan pada muka (yang pada dasarnya sudah tebal..) maka urusan makan malam dan tiga kali makan sesudahnya beres !! emangnya beruang?!?! (menimbun makanan dalam perut dan masih kenyang berhari2 setelahnya :p) Sebenarnya sempat tergoda juga untuk jadi 'tamu gelap' macam mereka (dan mereka sudah menawarkan akomodasi antarjemput....ke perhentian angkot terdekat ! sama sekali tidak memudahkan perjalanan..) tapi setelah kupikir2 mereka yg notabene anak kos2an lebih membutuhkan 'makan gratis' hehehe lagipula lebih enak mendengar cerita versi mereka keesokan harinya (kalo versi sang empunya hajat..ga janji deehh...)
Now, back to the topic ! Semangatku menghadiri kondangan dari hari ke hari amat sangat fluktuatif mengingat 'topik yg sedang in' yang pasti menjadi tema sentral perbincangan. Misalnya nih, pas jaman masih kul..wah kondangan tuh enak banget..apa aja bebas diobrolin..mo gebet sanasini ok, kan blon ada tanggungan musti bgini bgitu..menjelang kelulusan, topik berkisar di seputar TA dan semacamnya, lowongan kerja dll (mulai nih ada 'tekanan'..) dan makin tua topik berkembang ke seputar 'kapan nyusul pengantennya?" "kapan lulus?" dan " mo ker ja dimana?" gubrak!!!...saat2 begini nih aku bawaanya males ke kondangan hehehe walopun pada akhirnya selalu kalah dengan godaan excitement of makan2 (enak, gratis bareng2 teman pula)...sekarang2 ini topik yg lagi 'in ' adalah bayi dan balita.."anakmu umur berapa?" "susunya apa?" "pake ASI gak?" "dokternya dimana?" dan semacamnya lah yang sedang hangat diobrolin..
Kondangan terakhir ke salah satu sohib masa kuliah dulu, benar2 berasa di taman kanak2 karena acaranya pas siang hari jadi sebagian besar bayi dan balita itu -termasuk Shaby- ikut berdandan cantik (sesuai selera emak masing2 tentu saja) dan menjadi 'special guest star' selain serusekalian yg berderet di panggung :D dan kesibukan suapmenyuap, susumenyusu, gendongmenggendong pun dimulailah...benar2 parade bayi dan balita. Benar2 sarana reuni yang praktis...
Lain lagi ceritanya kalo menghadiri kondangan dari pihak suami, sebagian besar teman yang sudah bapak2 (istrinya tentu saja ibu2) yang umurnya sudah berbeda jauh dariku sedikit banyak membuatku agak sulit mencari tema percakapan yang nyambung (belum lagi kendala bahasa yg harus kuhadapi kalo mereka ngomong jowo alus, opomaneh mangil 'jeng' halahalahalah edian tenan..). Jadi di sebagian besar kondangan mereka aku benar2 behave, basabentar bentar trus 'bergerilya' sendiri sampe bosaaan dan kenyang! baru nyari suamiku minta pulang (tapi sering2nya aku terlebih dahulu ditemukan olehnya..) dan sering2nya lagi sepanjang perjalanan (setidaknya setengahnya) I fall asleep and overly full, thx my dear hubby..