
Menghadiri akad nikah ini melemparkan saya kembali ke masa hampir lima tahun yang lalu di Masjid BaitusSalam, ketika seorang lelaki menjabat tangan ayah saya dan mengucapkan ,"Saya terima nikahnya...dengan mas kawin...dibayar tunai" Rasanya campur aduk, bersyukur, lega, takut, sedih tapi yang paling mendominasi adalah 'seakan tak percaya'. Bahkan sampai berhari-hari setelahnya saya masih suka memandangi suami saya dan berkata dalam hati, ternyata ini lelaki pilihanNya. Masa-masa indah itu silih berganti dengan masa-masa penyesuaian yang sering terasa berat, mengingat perbedaan pola asuh dan terutama perbedaan generasi *wink* diantara kami. Bersabar dalam menghadapi perbedaan dan lapang dada menerima pasangan apa adanya mutlak diperlukan, sulit dilakukan. Apalagi pernikahan tidak hanya membuat kita legally binded tapi juga socially binded, menikah dengan seseorang berarti juga menikahi keluarga besarnya. Menjaga hubungan baik dengan the in laws dengan latar belakang dan perbedaan usia yang lumayan sangat-sangat memerlukan kesabaran. But all in all, I want to congratz the newly wed, Mr an Mrs Pitt :D May you have everything you want these upcoming years, a bunch of children and prosperity and and health and*now is your turn to lenghten this list :p* And may you live happily ever after :*
Two people who love each other have no happy end, because love doesn't have an end.
2 comments:
hehehe...perumpamaanmu itu loh...hehehe...he loves me...he loves me not...aku jadi ngebayangin mrs pitt melakukannya sambil manyun...huehehehe....
piss...piss...
=))
tp menurutku sih perumpamaan itu boljug. kayaknya memang gitu deh :p
manyunnya juga cucok :))
Post a Comment