Pages

Tuesday, June 10, 2008

baby, it takes two to tango..

Sayang, bukankah sudah kukatakan padamu, kita bukanlah sepasang manusia dengan kemampuan komunikasi tingkat tinggi, yang akan saling mengerti maksud satu sama lain only with a blink of an eye. Bukankah juga sudah kukatakan padamu, aku ingin kau menjadi yang paling tahu segala tentangku, dan sebaliknya, dan itu tidak mungkin kita lakukan dalam diam kan? Jadi sayang, jangan segan untuk selalu bercerita apa saja padaku, kau tahu kan aku berusaha untuk selalu ada untukmu. Bahkan tidak hanya bercerita, kalau-kalau ada yang harus kau keluhkan, tentang hari-harimu, tentang aku, tentang apa saja, tumpahkan saja padaku. Tidakkah kau lelah menyimpannya sendiri? Tidak? Well, berarti hanya aku.
Aku lelah sayang, aku lelah menyimpan keluhku sendiri, telah berusaha kusimpan mereka dengan rapih dalam sebuah kotak, aku tahu kau tak mau aku membaginya selain denganmu kan? Tapi mungkin kotak itu kurang kuat, jadi selalu saja ada isinya yang mencuat, menusukmu, menyakitimu. Maafkan aku karenanya, tapi aku bingung mau dikemanakan isinya yang makin lama makin banyak itu, menurutmu bagaimana sebaiknya? kubuat kotak yang baru, atau kukosongkan yang lama agar aku bisa mengisinya kembali nanti? Tapi untuk keduanya aku membutuhkanmu sayang. Aku butuh sekedar didengarkan, tak perlulah kau memberi saran atau pilihan. Hanya mendengarkan, sepertinya akan sangat meringankan..
So, are we going to learn the tango from now on, or am I asking too much?