Pages

Monday, May 02, 2005

siapa suruh datang jakarta....

siapa suruh datang jakarta..siapa suruh datang jakarta..sendiri suka sendiri rasa...lagu itu yang minggu lalu terngiang2 di telingaku, kenapa ? kewajiban mengikuti pelatihan membuatku harus merambah belantara ibukota yang, jujur saja, membayangkannya saja sudah malas, apalagi menjalaninya..
Pagi2 aku harus bangun buru2 mandi dan sarapan pagi di warung sebelah mess di daerah kramat kwitang trus nyegat metromini nomer 15 yang ke WTC jl. sudirman, gitu juga sebaliknya...yang lucu pas hari pertama aku pulang training, dengan pe de kuikuti bapak2 (cuman seorang ding bapaknya :p) rekan sekantor sesama trainee ke tempatnya menginap ya di mess itu karena katanya sudah dibookingkan satu kamar untukku. Dia bilang kamarnya ga terlalu bagus sih mbak, gpp lah kataku melihat posisinya sebagai penyelia kupikir sehemat2nya dia ga bakal parah deh..memasuki mess semakin kusadari perkiraanku ternyata meleset, jauuuuhhh..... kamar yang kudapat luas sekali, berisi 3 tempat tidur single dengan penerangan seada2nya, perabotan uzur berupa lemari dan meja kursi besi yang sudah karatan, oia tambah satu kaca yang bukannya memeriahkan malah makin menambah kusam suasana :( belum lagi nyamuk2 dan bau bangkai (kayaknya tikus mati di plafon) yang seakan menyiapkan pesta penyambutan untukku...tapi untung ada ACnya, kataku menghibur diri melihat AC window yang mendengung nyaring di dinding, dan kamar mandi di dalam kataku sambil melongok ke kamar mandi, dan mendapati ruangan kosong di sebelah kamar mandi...gelap...hiyyy syeereemmm...gak tahan ku telepon Rona di gresik untuk menyampaikan 'laporan pandangan mata' menceritakan seberapa parahnya keadaan disini. Dengan suara lantang berapiapi aku bertelepon sambil sesekali menyesali kemalasanku mencari penginapan dan kebodohanku yang terlalu ber-positive thinking terhadap deskripsi si bapak tentang keadan penginapan, diselingi beberapa sound effect dan gambaran batapa 'memilukan' keadan disini dan tawa Rona yang kian renyah meledak2, acara bertelepon kami jadi makin seru. Begitu telepon kututup, dok..dok..dok(terdengar ketukan yang lebih mirip gedoran di pintu)..asalamualaikum..mbak..mbak maya..huaa..GUBRAK!! si bapak, yang barusan kucela karena amatsangat berhemat dengan anggaran perjalanan dinasnya, ada di balik pintu...sudah berapa lama yaaa dia disana? kira2 denger gak ya isi pembicaraannku ? Dan seala pertanyaan itu terjawab sudah ketika kubukakan pintu sapaan pertamanya adalah,"gimana mbak..nggak enak ya? kalo nggak betah pindah aja.." Keruan aja aku jadi salting "eh iya nih Pak, saya pindah aja besok ya, semalem ini biar aja disini" kataku sambil menangkap sosok tikus berkejaran di palang2 kayu..hiyyy...
Begitulah alhasil besok malamnya aku pindah dari mess ke hotel belakang mess, ga begitu jauh sih tapi lumayan lah, dan yang paling penting aku bisa istirahat-dalam arti sebenarnya. Hari ketiga dan seterusnya aku pindah lagi ke hotel tempat Rona menginap, dibantu intrik2 dan sedikit tipu muslihat dari Doddy bisa juga kuakses kamar Rona sementara sang empunya masih di bandara Juanda hehehe... Dan 'perjalanan ke barat' ini ditutup 'manis' dengan rangkaian ujian LAC yang amit2 susye disambung dengan delay penerbangan yang cukup membuat kelaparan (kelaparan?!?! what a disaster....). Siapa suruh datang jakarta..siapa suruh datang jakarta..sendiri suka sendiri rasa...

0 comments: