Pages

Tuesday, July 19, 2011

the lessons (I've) learned..


setelah lama *denganbanyakhuruf'a'* tidak menulis, kali ini saya coba buka dan baca-baca lagi blog ini, dan saya jadi ingin menulis meski tak punya ide mau menulis apa. Banyak yang terjadi selama setahun terakhir, kepindahan suami ke luar kota, kepindahan saya ke unit dan bidang lain, yang meskipun lokasinya masih sama tetapi ragam tugas dan kuantitasnya berbeda, anak-anak yang makin besar dan makin menuntut perhatian dari emaknya. Well. I'm a single mother on the weekdays, and full time house wife on the weekend. Semua itu sepertinya cukup jadi alasan buat 'lalai menengok' blog ini ya :) ok, enough excusing..

Beberapa hal menarik yang saya dapat dari pengalaman baru diatas. Pertama adalah kesempatan mengenal berbagai karakter orang. Saya yang defaultnya cuek dan (agak) susah berempati ini harus berusaha banyak mendengar, melihat dari berbagai sudut pandang, bahkan dari sudut pandang yang 'agak mustahil' sekalipun. Untungnya jaman muda dulu sering jadi tempat curhat (baca : tempat sampah cantik) teman teman dekat, dan sebagai anak sulung sering pula jadi tempat curhat ortu. Sehingga sedikit banyak saya tahu bagaimana menanggapi 'curhata-curhatan' itu. Ada beberapa yang memang ingin diberikan solusi, tapi banyak pula yang cuma ingin didengarkan. Nah, kesabaran mendengarkan, menanggapi dan merespon sesuai situasi dan kebutuhan si pencurhat ini yang menentukan besok-besoknya dia curhat lagi ga ke kita, atau ketika masalahnya selesai dia 'lapor' gak ke kita. Alhamdulillah pada beberapa kasus, ketika si permasalahan membaik si pencurhat kembali 'melapor' dan yang paling penting si pencurhat bisa kembali berkontribusi positif. Lesson learned lagi : tidak ada yang sia-sia selama kita berusaha melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan ikhlas.. Saya kemudian jadi tertarik mengamati respon orang terhadap segala sesuatu, dari situ saya tahu karakter orang-orang di sekeliling saya, sehingga memudahkan saya berstrategi jika ingin tujuan saya tercapai :D

Kedua, menjalani long distance marriage, tidak hanya membuthkan kemandirian lahir dan batin seperti yang sebelumnya saya kira. Tapi membutuhkan juga kesabaran, dan lagi lagi, keikhlasan.. Tampak luar saya mungkin adalah ibu dan istri yang mandiri, mengurus segala keperluan anak-anak dari mulai mengantar, menemani belajar, membayar tagihan semuanya sendiri. Tentu saja dengan dibantu asisten dan segala fasilitas serta kemudahan yang ada, tugas saya sangat terbantu. Tetapi tetap ada ruang kosong, dimana saya membutuhkan kehadiran partner, yang walaupun kadang-kadang abstain atau no comment, ketidakhadirannya tetap berbuah rindu. Terasa sekali ketika anak-anak sudah terlelap, seringnya benak saya mereview kegiatan hari ini, betapa banyak waktu yang mereka lewati tanpa saya, betapa si 'Anu' tadi begitu menyebalkan di kantor, dan banyak lagi cerita yang ingin saya bagi akhirnya bermuara padaNya, mengadu pada sebaik-baik tempat mengadu.. Kalau boleh memilih, saya memilih untuk 'going where the wind blows' asal tetap berkumpul dengan suami dan anak-anak. Tetapi ada keinginan lain yang harus saya hormati, yang konsekuensinya harus saya jalani dengan ikhlas..Lesson learned : kadang-kadang kita harus kehilangan untuk menyadari betapa berharganya yang kita miliki. Pada kasus saya yang berharga tetapi 'sedang' hilang adalah kebersamaan. Dulu, mau makan siang bareng suami setiap hari juga hayuukk saja. Mau antar jemput anak sekolah, anter anak ke dokter, pergi ke dokter, kemana mana *denganbanyakhuruf'a'* selalu berdua, atu kalo mau berdua sih gampang saja, tetapi sekarang momen berdua jadi hal yang langka, dan karenanya, priceless..

Tadi saya bilang beberapa ya, kok ternyata baru ketemu dua, berarti ya baru dua itu saja yang jadi pelajaran utama buat saya. All in all, buat saya, cara terbaik menerima suatu keadaan atau seseorang adalah berdamai dan berusaha menikmatinya..

gambar diambil dari www.google.co.id

2 comments:

Rona Nauli said...

mama Aya, kangen hiks hiks...
tapi seneng, dah mulai nulis lagi hehe

*peluk-peluk-cium-cium*

May said...

*pelukciumpelukcium*
:D sepertinya blon bs rutin say, ini dampak ditinggal raker si babeh :))