Pages

Monday, August 01, 2011

Marhaban ya Ramadhan..

Alhamdulillahirabbilalamiin.. tahun ini masih dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Semalam, kami sekeluarga menjalani tarawih pertama, bersama-sama kami berangkat dari rumah menuju ke mushola kompleks. Seperti Ramadhan sebelumnya, masih banyak anak-anak kecil berlarian kesana kemari dengan diselingi celotehan dan kadang teriakan. Ributnya sih sama, bedanya, anak-anak itu tahun lalu lebih kecil, dan tahun ini ada anak-anak kecil ‘pendatang baru’, anak tetangga baru, anak baru tetangga ato cucu baru dari tetangga yang sudah sepuh. Sambil menunggu shalat tarawih, tetangga sebelah berbisik padaku, “Gak terasa ya Te, anak-anak sudah pada besar”, saya tersenyum dan mengiyakan dalam hati.

Ketika saya melihat jadwal imam dan kultum tarawih tahun ini, saya dapati nama suami tidak ada. Hanya ada sekitar 5 nama bapak-bapak kompleks yang diberi amanah memberikan kultum plus satu orang ustadz yang biasa mengisi pengajian di kompleks kami. Saya baru sadar, ternyata para suami di kompleks kami banyak yang menjadi S3 (saban-sabtu-setor), artinya ditugaskan di luar kota dan hanya pulang minimal saat weekend saja, termasuk suami saya. Teringat Ramadhan lalu, setiap hari kami pergi dan pulang tarawih bersama, sempet ‘nyombong’ juga saat seorang tetangga yang saat itu sedang menjalai long distance marriage berkata, “duh enaknya ya Tante, ditungguin suami, seneng banget..” and guess what? Tahun ini keadaan berbalik, suaminya dipindahtugaskan kembali ke kota kami dan sayalah yang ada di posisi dia tahun lalu. Betapa banyak hal bisa berubah dalam setahun..

Teringat Ramadhan tahun lalu, dua kali saya mendapat telepon dari Papa yang mengabarkan Mama sakit, sehingga saya tergopoh-gopoh datang untuk memastikan mereka baik-baik saja. Menemani Mama tarawih di rumah dan mengobrol sebentar, ternyata kadar gulanya drop. Padahal tahun tahun sebelumnya Mama masih energik melayani pesanan kue kering dan cake untuk Lebaran. Ramadhan tahun lalu, beberapa saudara dan tetangga masih shalat tarawih bersama, sekarang mereka telah lebih dahulu menghadapNya. Betapa segala sesuatu milik Allah semata..

Seringkali saya abai akan nikmat dan karuniaNya. Kesehatan, waktu luang, kebersamaan dengan orang-orang tercinta, baru terasa keberadaannya saat sudah tak saya miliki lagi. Kita tak pernah tahu akan seperti apa Ramadhan kita tahun depan, karenanya saya berusaha untuk semakin menghargai apa yang dititipkan Allah pada saya sekarang. Berdamai dengan waktu dan menyesap kebersamaan dengan orang-orang terkasih.

Duhai Sang Maha Membolak-balikkan Hati, berilah ketetapan hati bagi kami untuk tidak melangkah selain dijalanMu...




5 comments:

lely_gesta said...

mohon maaf lahir batin ya mak, smoga semua doanya diijabahi Allah SWT di bulan mulia ini, termasuk berkumpul dengan Bapak lagi, Amin...

btw, sepertinya saya tau dengan siapa kau menyombongkan diri :D

May said...

amiin.. amiin..thanks ya Nak
:)) iya,kau-tahu-siapa :D

dian said...

dewasa sekali tulisanmu kali ini. nyaris terharu. tp pas liat poto di posting ini, aku jd inget suratnya zombie ke plants di tiap akhir level.
moga2 kalian bisa sama2 lagi seperti dulu :*

May said...

amiin.. thanks ibu konsultan :*
hehe.. @game zombie vs plants :D

Rona Nauli said...

Alhamdulillah, masih dikasih inget untuk selalu bersyukur ya :)