Pages

Thursday, March 03, 2005

hujan semalam, aku kangen...

Aku masih takjub pada kemampuan hujan membawa banyak sekali kenangan ke dalam benakku. Bahkan hanya bau tanah sebelum hujan saja mampu membawaku berkelana menyusuri jalan 'panjang' yang telah kulalui. Aku bisa betah berlama-lama menciumi baunya, bersabar menunggu dia turun dan memandangi rinainya menari di atas apa saja,kadang aku juga ikut menari karena tak tahan dengan godaannya, maka kami menari bersama (sesuatu yang sekarang hampir tak pernah kulakukan...) Semalam hujan, ditemani suami dan anakku, kami menonton pertunjukan alam yang menakjubkan, tarian rinai hujan berlatarkan tirai gulita malam dengan bantuan angin maka jadilah sedikit akrobat dahan dan ranting pohon diiringi nyanyian kodok kungkong sebagai orkestranya..Kami tenggelam dalam dunia masing-masing,anakku dengan 'tarian memanggil hujannya' diiringi teriakan2 gaduh celoteh yang belum jelas maknanya, mungkin memanggil hujan atau justru memanjatkan doa agar hujan segera reda, entahlah..Suamiku menatapi kami berganti-ganti tapi entah apa yang ada di pikirannya.'Keriuhan' itu tak menghalangi hujan untuk kembali 'melemparkanku' ke salah satu labirin benakku, ruang yang selalu kurindukan. Kenangan bersama orang-orang terkasih bermunculan satu persatu.. bersama mama, papa dan adikku. Bagaimana ketika hujan kami dulu selalu sibuk mencari ember dan panci untuk menadahi cucuran air dari atap yang makin hari makin menyebar, dan repotnya selalu berpindah-pindah. Bagaimana kemudian kami harus mengepel lantai karena ada cucuran baru yang belum ditadahi, atau tak bisa ditadahi karena kehabisan panci dan ember...Aku kangen mereka dan 'keriuhan' lain di rumah kecil kami, sedang apa mereka sekarang ? Sedang meringkuk nyaman, bergelung di kasur hangat atau memandangi hujan? Sepertinya yang terakhir tak mungkin, hanya aku di keluarga kami yang mengagumi hujan begitu rupa. Aku kangen sekali, kangen yang tak kan pernah habis, kangen yang tak tergantikan.. Ternyata dikelilingi orang-orang terkasih makin menyadarkan aku akan arti mereka yang telah terdahulu mengisi ruang tersendiri dalam hatiku, dan betapa aku merindukannya sekarang. Tadi malam 'perjalanan'ku berakhir sendu..Mataku mulai berkaca-kaca, teringat belum sholat Maghrib, segera kambil wudlu untuk menyejukkan hati dan mengadu pada Nya. Ya Allah, Ya Rabbi, lindungilah orang-orang terkasihku dimanapun mereka berada..Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayaani shaghiraa...

1 comments:

Anonymous said...

tulisanmu indah, seindah kisahmu, seindah hatimu, seindah wajahmu (jadi gak indah dong :p). aku terharu bacanya. membuatku rindu, rindu dengan orang yang entah siapa dan entah kapan menemuiku. kamu rindu dengan orang yang pernah mengisi relung hatimu sepenuhnya, aku rindu dengan orang yang belum mengisi relung hatiku :) saat ini aku bersyukur masih berada di tengah orang yang aku sayangi, yang kamu rindukan :)